Jumat, 26 Desember 2014

Translation Procedures by Newmark

Translation Procedures that Newmark (1988b) proposes:
Prosedur penerjemahan yang dikemukakan oleh Newmark (1998b) :

  • Transference: it is the process of transferring an SL word to a TL text. It includes transliteration and is the same as what Harvey (2000:5) named "transcription".
    • Transference : proses transfer dari bahasa asli ke bahasa sasaran. Termasuk transliteration seperti yang dinamakan Harvey sebagai “transcription”.
Contoh :          1. Fudschijama (German) à Fujiyama (Indonesia)
2. Serious (Inggris) à Serius (Indonesia)

  • Naturalization: it adapts the SL word first to the normal pronunciation, then to the normal morphology of the TL. (Newmark, 1988b:82)
    • Naturalization: Adaptasi dari kata pertama bahasa sumber dengan pengucapan normal, kedalam morfologi normal bahasa sasaran.
Contoh :          1. Estate (bahasa Inggris) à estat (bahasa Indonesia)
                                    2. Television (bahasa Inggris) à Televisi ( bahasa Indonesia)

  • Cultural equivalent: it means replacing a cultural word in the SL with a TL one. however, "they are not accurate" (Newmark, 1988b:83)
    • Cultural equivalent: Penggantian kata kebudayaan dari bahasa sumber kedalam bahasa sasaran. Meskipun, “kata tersebut tidak akurat”.
Contoh :          1. Pajamas party (menginap bersama)
                        2. Bachelor party (pesta bersama sebelum pernikahan)

  • Functional equivalent: it requires the use of a culture-neutral word. (Newmark, 1988b:83)
    • Functional equivalent : diperlukan penggunaan kata budaya yang netral.
Contoh :          1. contractor’ translated into Persian is ‘Moghatekar’ (kontraktor diterjemahkan dalam bahasa Persia sebagai Moghatekar.
2. ‘common-law wife’ (concubine) à selir

  • Descriptive equivalent: in this procedure the meaning of the CBT is explained in several words. (Newmark, 1988b:83)
    • Descriptive equivalent: dalam prosedur yang satu ini arti CBT dijelaskan dalam beberapa kata.
Contoh :          1. Samurai à Japanese aristocracy from the eleventh to the nineteenth century (aristokrasi Jepang dari abad kesebelas hingga abad kesembilan belas)
                        2. White Monday à Holy Spirit (hari suci)

  • Componential analysis: it means "comparing an SL word with a TL word which has a similar meaning but is not an obvious one-to-one equivalent, by demonstrating first their common and then their differing sense components." (Newmark, 1988b:114)
    • Componential analysis: artinya membandingkan kata dalam bahasa sumber dengan kata dalam bahasa sasaran yang memiliki kata yang hampir sama namun tidak secara detail sama, dengan mendemonstrasikan komponen pertama secara umum kemudian perbedaannya.
Contoh :          1. Clean air = fresh air which you can breath in. (udara bersih)
                        2. Sweet talk = nice words in talking. (Kata-kata manis)
  • Synonymy: it is a "near TL equivalent." Here economy trumps accuracy. (Newmark, 1988b:84)
    • Synonymy: hampir mendekati dengan kesamaan bahasa sasaran.
Contoh :          1. Personne gentile kind person (orang baik)
2. Conte piquant racy story (cerita cabul)

  • Through-translation: it is the literal translation of common collocations, names of organizations and components of compounds. It can also be called: calque or loan translation. (Newmark, 1988b:84)
    • Through-translation: terjemahan secara harfiah dari padanan kata secara umum, seperti nama-nama dari organisasi dan komponen-komponen senyawa kimia. Dapat juga disebut: penerjemahan calque atau loan.
Contoh :          1. European Cultural Convention à Convention culturelle européenne.
2. Study group à group d'étude.

  • Shifts or transpositions: it involves a change in the grammar from SL to TL, for instance, (i) change from singular to plural, (ii) the change required when a specific SL structure does not exist in the TL, (iii) change of an SL verb to a TL word, change of an SL noun group to a TL noun and so forth. (Newmark, 1988b:86)
    • Shifts atau transpositions: melibatkan perubahan grammar dari bahasa sumber kedalam bahasa sasaran, misalnya, (i) perubahan dari bentuk tunggal ke bentuk jamak, (ii) perubahan itu diperlukan ketika suatu struktur dari bahasa sumber secara spesifik tidak terdapat dalam bahasa sasaran, (iii) perubahan kosa kata dari bahasa sumber kedalam bahasa sasaran, perubahan kelompok kata benda dari bahasa sumber kedalam bahasa sasaran dan seterusnya.
Contoh :          1. There’s a reason for life Hay una razón para vivir (Ada alasan untuk menjalani hidup)
                                    2. It’s getting dark comienza a oscurecer (Sudah menjelang malam)

  • Modulation: it occurs when the translator reproduces the message of the original text in the TL text in conformity with the current norms of the TL, since the SL and the TL may appear dissimilar in terms of perspective. (Newmark, 1988b:88)
    • Modulation: terjadi ketika penerjemah meniru pesan yang terdapat di teks asli dalam teks bahasa sasaran dengan penyesesuaian norma dari bahasa sasaran, karena bahasa sumber dan bahasa sasaran mungkin menunjukkan ketidaksamaan dalam hal perspektif.
Contoh :          1. Il n’a pas hésité He acted at once (Dia bertindak sekaligus)
2. shallow poco profondo­ (Kedangkalan)

  • Recognized translation: it occurs when the translator "normally uses the official or the generally accepted translation of any institutional term." (Newmark, 1988b:89)
    • Recognized translation: terjadi ketika penerjemah secara normal menggunakan istilah umum dalam menerjemahkan istilah institusional yang dapat diterima.
Contoh :          1. Farley acts as cavalier à Farley acts as knight. (Ksatria)
2. Rechtsstaat constitutional state (Konstitusi negara)

  • Compensation: it occurs when loss of meaning in one part of a sentence is compensated in another part. (Newmark, 1988b:90)
    • Compensation: terjadi ketika pengurangan makna dalam satu bagian kalimat dan digantikan pada bagian yang lain.
Contoh :          1. A piece of ... (sedikit ...)
                        2. The cow are grazing ... (sapi itu merumput ...)

  • Paraphrase: in this procedure the meaning of the CBT is explained. Here the explanation is much more detailed than that of descriptive equivalent. (Newmark, 1988b:91)
    • Paraphrase: dalam prosedur ini makna CBT dijelaskan. Disini penjelasan lebih detail daripada dalam persamn deskriptif.
Contoh :          1. Numerophobia, fear of numbers is an irrational fear because we deal with numbers every day of our lives, from telling the time, measuring stuff, credit cards, money among other things. (ketakutan terhadap angka merupakan hal yang irasional karena setiap hari kita harus berurusan dengan angka dalam kehidupan sehari-hari, dari memberitahukan waktu, menghitung barang-barang, kartu kredit, uang diantara hal-hal lainnya).
                        2. Ablutophobia, or fear of bathing, is a relative uncommon but serious phobia. It appears to be more prevalent in women and children. (takut untuk mandi adalah hal yang relatif tidak biasa namun merupakan phobia yang serius. Hal ini muncul secara lebih lazim pada wanita dan anak-anak).

  • Couplets: it occurs when the translator combines two different procedures. (Newmark, 1988b:91)
    • Couplets: dipakai ketika penerjemah menggabungkan dua teknik penerjemahan yang berbeda
contoh :           1. Hookah (Borrowing + Transcription) India’ smoke
                                    Hookah à Rokok hisap khas India
                        2. Carburator (Borrowing + Calque)
                                    Karburator à komponen mesin

  • Notes: notes are additional information in a translation. (Newmark, 1988b:91)
    • Notes : notes merupakan informasi tambahan dalam penerjemahan
Contoh :          1. Debrecen à the city of Debrecen, in West Hungary
                                    Debrecen à kota Debrecen, di Hongaria Barat
                        2. Crumphet à England’s traditional cake

                                    Crumphet à kue tradisional Inggris

Rabu, 03 Desember 2014

A Metaphor, Simile, and Allusions

A Metaphor, Simile, and Allusions

A metaphor is a comparison between two things that share a common characteristic. One thing is equal to another because it has this characteristic.

·         Metafora merupakan suatu perbandingan antara dua hal yang memiliki karakteristik umum yang sama. Satu hal sama dengan yang lain karena memiliki karakteristik ini .

1.      Time is money. (This implies that time is very precious like money)

·         Waktu adalah uang. (Menyiratkan bahwa waktu sangat berharga seperti uang)

2.     Life is a rollercoaster. (This implies that life can be tense like rollercoaster.

·         Kehidupan merupakan sebuah rollercoaster. (Menyiratkan bahwa kehidupan dapat semenegangkan seperti saat menaiki rollercoaster)

3.     It’s raining cats and dogs. (This implies that the rain is very heavy and noisy as when cats and dogs’ fight)

·         Bagai hujan kucing dan anjing. (Menyiratkan jika hujannya sangat deras dan berisik seperti ketika kucing dan anjing bertengkar)

4.     Their home was a prison. (This implies that the home was feeling like a prison, that can not feel free when they at home)

·         Rumahnya terasa seperti penjara. (Menyiratkan jika berada dirumah seolah mereka berada di penjara, tidak merasa bebas)

  1. My brother was boiling mad. (This implies he was too angry.)
·         Saudara laki-lakiku marah hingga mendidih. (Menyiratkan kalau dia sangat-sangat marah)


A simile is a figure of speech that says that one thing is like another different thing. We can use similes to make descriptions more emphatic or vivid.

·         Simile merupakan kiasan yang menyebutkan bahwa salah satu hal seperti hal lain yang berbeda . Kita dapat menggunakan perumpamaan untuk membuat deskripsi lebih tegas atau hidup .

We often use the words as...as and like with similes.

·         Terkadang menggunakan kata as...as dan like dalam simile

1.      as big as a building, it means it is very big (sebesar seperti gedung, artinya sangat besar)


(I didn't want to play basketball against him as he was as big as a building)
·         ( Saya tidak ingin bermain basket melawan dia karena dia sebesar gedung)

2.      Watching the show was like watching paint dry. (very boring)
·         Menonton pertunjukan itu seperti menonton lukisan kering. (sangat membosakan)

3.      to eat like a pig (Makan seperti babi)
to eat impolitely (Makan secara tidak sopan)

He eats like a pig
·         Caranya makan seperti babi


4.      His explanation was as clear as mud. (not clear at all since mud is opaque)

·         Penjelasannya sejelas seperti lumpur. (Sangat tidak jelas karena lumpur sangat keruh)
  1. The film was about as interesting as watching a copy of Windows download. (long and boring)
·         Film itu semenarik seperti sedang menonton salinan windows download. (Lama dan membosankan)

An Allusion is when a person or author makes an indirect reference in speech, text, or song to an event or figure. Often the allusions made are to past events or figures, but sometimes allusions are made to current famous people or events.

·         Allusion adalah ketika seseorang atau penulis membuat referensi tidak langsung dalam pidato, teks, atau lagu kedalam suatu peristiwa atau tokoh. Seringkali allusion dibuat untuk peristiwa atau tokoh dimasa lalu, namun terkadang allusion dibuat untuk orang-orang terkenal atau suatu peristiwa penting.
Allusions are often used within a metaphor or simile. The comparison alludes to an event or person of significance that everyone should understand. Allusions often make reference to previous works of literature, especially references to the Bible and Greek or Roman mythology.

·         Allusion seringkali digunakan dalam metafora atau simile. Perbandingan yang menyinggung suatu peristiwa atau orang penting yang setiap orang harus memahami. Allusion seringkali dibuat referensi untuk karya-karya sastra sebelumnya, terutama referensi dalam Alkitab dan mitologi Yunani atau Romawi. 

Examples of Allusions:
·         Contoh-contoh Allusion :

  1. Your backyard is a Garden of Eden. (Biblical allusion) à It’s like that the backyard is very beautiful like heaven.
·         Halaman belakangmu seperti Taman Firdaus (Surga). (Allusion dalam Alkitab) à seolah-olah taman belakangmu sangat indah seperti surga.

  1. When you feel betrayed by a friend, you can say, "You too, Brutus?" (allusion to Julius Caesar-Brutus betrayed Caesar) à It refers to someone who betrayed a friend.
·         Ketika kamu merasa terkhianati oleh seorang teman, kamu dapat berkata,”Kamu juga, Brutus?” (Allusion dalam kisah Julius Caesar-ketika temannya Brutus mengkhianati Caesar) à Mengacu pada seseorang yang mengkhianati temannya.

  1. When your parents learn about your new plan to raise money, it's going to sink like the Titanic. (allusion to a historical event) à It will be fail if your parents know that you have a plan to raise money.
·         Ketika orang tuamu mempelajari tentang rencana barumu untuk menghasilkan uang, rencana itu akan tenggelam seperti Titanic. (allusion yang mengacu pada kejadian bersejarah) à Rencana itu akan gagal jika orang tuamu mengetahui apabila kamu memiliki rencana untuk menghasilkan uang.

  1. You are carrying the weight of the world on your shoulders. (reference to Atlas in myth) à It’s like that you have the biggest problem
Kamu seolah membawa beban dunia dalam pundakmu. (Mengacu pada Atlas dalam cerita dongeng) à seolah-olah kamu memiliki masalah terberat.

  1. That man is so narcissistic. (reference to Narcissus in mythology) à A man in mythology that love adore himself a lot.
Lelaki itu sangat mencintai dirinya sendiri. (Mengacu pada tokoh Narcissus dalam cerita dongeng) à Seorang tokoh lelaki dalam cerita dongeng yang sangat mencintai dan memuja dirinya sendiri.

Selasa, 14 Oktober 2014

Types of Translation

TYPES OF TRANSLATION
Jenis-Jenis Penerjemahan
According to Larson (1984: 15)
         Translation is classified into two main types, namely form-based translation and meaning-based translation.
         Forms-based translation attempts to follow the form of the source language (SL) and it is known as literal translation.
         Meaning-based translation makes every effort to communicate the meaning of the SL text in the natural forms of the receptor language. Such translation is called idiomatic translation.
Menurut Larson (1984: 15)
  • Penerjemahan dibedakan menjadi dua jenis utama, penerjemahan berdasarkan bentuk dan makna.
  • Penerjemahan berdasarkan bentuk diusahakan untuk menyesuaikan bentuk bahasa sasaran  yang dikenal sebagai literal translation.
  • Penerjemahan berdasarkan makna dibutuhkan berbagai usaha untuk mengkomunikasikan makna dari teks bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran secara alami. Penerjemahan yang demikian ini disebut sebagai idiomatic translation.
According to Catford (1978: 21)
         Based on the extent, the types of translation are:
            1)         Full translation, it is a type of translation
                        in which the entire SL text is reproduced by the TL text materials.
            2)  Partial translation, there are only some     parts of the SL text to be translated into        the TL text.
Menurut Catford (1978: 21)
Secara luas, jenis-jenis penerjemahan adalah :
1.      Full translation, jenis penerjemahan yang mana seluruh teks bahasa sumber direproduksi oleh materi teks bahasa sasaran.
2.      Partial translation, hanya beberapa bagian teks bahasa sumber yang diterjemahkan ke dalam teks bahasa sasaran.

·         In terms of level, the types of translation are:
            1)         Total translation, the TL material replaces all levels of the SL text.
            2)         Restricted translation, it is the replacement of SL textual material with equivalent TL material at only one level; whether at the phonological level, graphological level, or at the level of grammar and lexis.

·           Berdasarkan levelnya, jenis-jenis penerjemahan adalah :
1.      Total translation, materi bahasa sasaran menggantikan semua level dari teks bahasa sumber.
2.      Restricted translation, merupakan pengganti materi tekstual dari bahasa sumber yang memiliki kesamaan dengan materi bahasa sasaran hanya pada satu level; apakah pada level phonological, graphological, atau pada level grammar dan lexis.

         In terms of rank, translation is divided into:
1.      Rank-bound translation, it means that the selection of TL text equivalent is limited at only one rank, such as word-for-word equivalence, morpheme-for morpheme equivalence, etc.
2.      Unbounded translation, it can move freely up and down the rank-scale.

·         Berdasarkan tingkat, penerjemahan dibedakan menjadi:
1.      Rank-bound translation, penerjemahan rank-bound berarti bahwa teks pililhan dalam bahasa sasaran terbatas hanya pada satu tingkat yang sama, seperti penerjemahan antar kata, antar morpheme yang sama, dll.
2.      Unbounded translation, penerjemahan unbounded dapat diterjemahkan secara bebas dalam skala tingkat.

According to Brislin in Choliludin (2007: 26-30)
Menurut Brislin dalam Choliludin (2007:26-30)

         Based on the purposes of translation:
Penerjemahan berdasarkan tujuannya :

1.        Pragmatic translation: it refers to the translation of a message with an interest in accuracy of the information that was meant to be conveyed in the SL form and it is not conveyed with other aspects of the original language version. Example: the translation of the information about repairing a machine.
·         Pragmatic translation: penerjemahan pragmatic bertujuan menerjemahkan suatu pesan dengan memperhatikan keakuratan informasi yang akan disampaikan dalam bentuk bahasa sumber serta informasi tidak disampaikan berdasarkan aspek yang lain dari versi bahasa aslinya. Contoh: penerjemahan informasi mengenai perbaikan mesin.

2.      Aesthetic-poetic translation: it refers to translation in which the translator takes into account the affect, emotion, and feeling of an original version, the aesthetic form used by the original author, as well as any information in the message. Example: the translation of sonnet, rhyme, heroic couplet, dramatic dialogue, and novel.
·         Aesthetic-poetic translation: penerjemahan Aesthetic-poetic bertujuan menerjemahkan pesan dimana penerjemah mempergunakan kumpulan catatan, emosi, dan perasaan dari versi asli, bentuk aesthetic dipergunakan oleh penulis asli, sebaik sebagaimana informasi yang ada dalam pesan tersebut. Contoh: terjemahan soneta, sajak, bait kepahlawanan, dialog dramatis, dan novel.

3.      Ethnographic translation: its purpose is to explicate the cultural context of the SL and TL versions. Translators have to be sensitive to the way words are used and must know how the word fits into cultures. Example: the use of the word ‘yes’ versus ‘yeah’ in America.
·         Ethnographic translation: penerjemahan ethnographic bertujuan menjelaskan secara lengkap konteks budaya menurut versi bahasa sumber dan bahasa sasaran. Penerjemah harus peka terhadap kata-kata yang digunakan dan tahu bagaimana sebuah kata digunakan secara pas dalam kebudayaan tersebut. Contoh: penggunaan kata ‘yes’ dibanding ‘yeah’ di America.

4.      Linguistic translation: is concerned with equivalent meanings of the constituent morphemes of the SL and grammatical form. Example: language in a computer program and translation machine.
·         Linguistic translation: penerjemahan linguistic memperhatikan kesamaan makna-makna dalam unsur pokok morpheme dari bahasa sumber dan bentuk grammarnya. Contoh: bahasa dalam pgogram komputer dan terjemahan mesin.

According to Jacobson in Leonardi (2000)
Menurut Jacobson dalam Leonardi (2000)

1.      Intralingual translation refers to a translation in which verbal signs are interpreted by means of other signs of the same language. It happens within the same language (monolingual).
·         Intralingual translation mengacu pada penerjemahan dimana tanda-tanda verbal diterjemahkan melalui makna-makna dari tanda-tanda yang lain dalam bahasa yang sama. Penerjemahan intralingual terjadi dalam satu bahasa yang sama (monolingual).

2.      Interlingual translation is the one which refers to different languages whether it is bilingual or multilingual.
·         Interlingual translation merupakan salah satu sebutan yang mengacu pada perbedaan bahasa apakah bilingual atau multilingual.

3.      Intersemiotic translation refers to an interpretation of verbal signs by means of other signs of non-verbal sign systems.
·         Intersemiotic translation mengacu pada sistem penerjemahan tanda-tanda verbal dengan mengartikan tanda-tanda yang lain dari tanda non-verbal.

Reference